Monday, August 25, 2014

Mark Wunsch: Software Itu Bak Karya Seni

Meskipun mengerjakan hal-hal kecil, seseorang haruslah memiliki visi yang besar dalama jangka panjang. Itulah yang diyakini oleh Mark Wunsch.

Wunsch yang pernah tinggal di New York selama 4 tahun itu dikenal ulet dalam memimpin tim Teknik Front End milik Gilt yang sering disebut sebagai FEET, dengan membuat antarmuka pengguna gilt.com. Bidang yang dikuasai warga Texas penyuka komputer ini ialah JavaScript dan Ruby.


"Membuat software itu seperti memahat,"terang Wunsch. Ia yakin bahwa sebuah software bak karya seni yang tak akan pernah usai digarap. Dan jika ada yang berhenti menggarap dan menyempurnakan software itu, artinya ia ditinggalkan begitu saja.

Kecintaan pria ini pada dunia komputer dan programming bermula sejak kanak-kanak. "Saya diperkenalkan pada Internet dengan adanya American Online, seperti yang juga dialami banyak anak daerah pinggiran kota seperti saya. Sebagian teman dan saya akhirnya masuk dalam acara Proggies milik AOL. Di sini, kami menjumpai program-program yang lebih kecil dengan nama "HaVok" dan AOHell yang bertujuan untuk menemukan celah keamanan di AOL.

Selama masa kecilnya, Wunsch berkesempatan mengeksplorasi dunia komputer secara bebas. Ia pun mulai mengenal alat phishing (pencurian identitas pengguna), bom email, dan sebagainya. Itulah kali pertama Wunsch belia mengenal peretasan (hacking) dalam pengertian yang dimiliki banyak orang.

"Semuanya ditulis dalam Visual Basic dan cukup mudah untuk mendapatkan kode agar bisa membuatnya. Saya tidak tahu apapun mengenai pemrograman tetapi hanya dengan melakukan tweaking (penyempurnaan) kode di sana sini saya kemudian menemukan jawabannya,"kenang Wunsch.

Ia mengakui dirinya banyak terpengaruh oleh terhadap dirinya.Wunsch belajar HTML pertama kali di AOL karena perusahaan itu memberikan semua alat untuk membuat situs online sendiri.

Gilt memiliki semua jenis tantangan teknis, ujar Wunsch. Namun, apa yang membuatnya tertarik ialah penggunaannya. Seiring dengan tumbuhnya bisnis dan ekspansi yang meluas ke area-area yang belum tersentuh sebelumnya, Wunsch dam timnya mengaku harus berjuang keras menemukan cara-cara yang lebih cerdas untuk membagikan banyak kode front end dengan sejumlah tim berbeda. Dan di saat yang sama harus memberikan kebebasan menentukan tanggal rilis bagi masing-masing tim.

Untuk menemukan proyek-proyek yang menarik untuk digarap, Wunsch mengunjungi Twitter dan GitHub. Ia menemukan proyek-proyek di GitHub dan menjadi pengikut para pembuat software itu. Ia mengikuti proyek-proyek yang mereka minati dan apa yang mereka pikirkan dan jika ada yang menarik minatnya juga, Wunsch pun akan meluangkan waktu mengikuti isu itu.

Menurut Wunsch, resep sukses membuat software yang disukai banyak orang ialah merekrut orang yang tepat dan cerdas. "Itulah yang kami lakukan di Gilt,"ujarnya.

No comments:

Post a Comment