Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan ilmu kepada teman-teman yang ingin mempelajari mengenai jaringan saraf tiruan atau sering disingkat dengan JST. Tapi disini saya hanya akan membahas mengenai tentang beberapa Fungsi Aktivasi yang sering digunakan pada jaringan saraf tiruan.
Fungsi Aktivasi merupakan operasi matematik yang dikenakan pada sinyal output y. Fungsi ini digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan neuron. Perilaku dari JST ditentukan oleh bobot dan input-output fungsi aktivasi yang
ditetapkan. Beberapa fungsi aktivasi yang sering digunakan dalam JST menurut
(Sutojo, T., et al 2010) adalah:
1.
Fungsi Undak Biner Hard
Limit.
Fungsi undak biner ini biasanya digunakan oleh jaringan
lapisan tunggal untuk menkonversi nilai input
dari suatu variabel yang bernilai kontinu ke suatu nilai output biner (0 atau 1) (Gambar 1). Secara matematis, fungsi
undak biner (hard limit) dituliskan
sebagai berikut.
Gambar 1 Fungsi Undak Biner Hard
Limit
2.
Fungsi Undak
Biner Threshold.
Berbeda dengan
fungsi untuk biner Hard Limit, fungsi
undak biner threshold menggunakan
nilai ambang θ sebagai batasnya (Gambar 2). Secara matematis, fungsi
undak biner threshold dituliskan
sebagai berikut.
Gambar 2
Fungsi Undak Biner Thershold
3.
Fungsi Bipolar Symetric
Hard limit.
Fungsi
bipolar Symetric Hard Limit mempunyai output yang bernilai 1, 0, atau -1
(Gambar 3). Secara matematis, fungsi Symetric
hard Limit dituliskan sebagai berikut.
Gambar 3
Fungsi Bipolar (symetric hard limit)
4.
Fungsi Bipolar
dengan Threshold.
Fungsi bipolar
dengan threshold mempunyai output yang bernilai 1, 0, atau -1
(Gambar 4) untuk batas nilai ambang θ tertentu.
Secara matematis, fungsi bipolar dengan thershold
dituliskan sebagai berikut.
Gambar 4
Fungsi Bipolar Dengan Thershold
5.
Fungsi Linear
(identitas).
Nilai
input dan output pada fungsi linear adalah sama (Gambar 5). Secara
matematis, fungsi linear dituliskan sebagai berikut.
Gambar 5
Fungsi Linear (identitas)
6.
Fungsi Saturating
Linear.
Fungsi ini akan bernilai 1 jika input-nya lebih dari
. Jika nilai input terletak antara -
dan
maka output-nya
akan bernilai sama dengan nilai ditambah
Jika nilai input-nya
kurang dari -
maka fungsi bernilai 0 (Gambar 6). Secara
matematis, fungsi saturating linear
dituliskan sebagai berikut.
Gambar 6
Fungsi Saturating Linear
7.
Fungsi Symetric
Saturating Linear.
Fungsi ini akan bernilai 1 jika input-nya lebih dari 1. Jika nilai input terletak antara -1 dan 1 maka output-nya akan bernilai sama dengan
nilai input-nya. Sedangkan jika input-nya kurang daru -1 maka fungsi
akan bernilai -1 (Gambar 7). Secara matematis, fungsi symetric saturating linear dituliskan sebagai berikut.
Gambar 7
Fungsi Symetric Saturating Linear
8.
Fungsi Sigmoid
Biner
Biasanya fungsi ini digunakan untuk
JST yang dilatih menggunakan metode backpropagation. JST yang membutuhkan nilai output
yang terletak pada interval 0
sampai 1 sering kali menggunakan fungsi sigmoid
biner karena fungsi ini memiliki nilai pada range 0 sampai 1 (Gambar 8).
Secara matematis, fungsi sigmoid biner
dituliskan sebagai berikut.
Gambar 8
Fungsi Sigmoid Biner
9.
Fungsi Sigmoid
Bipolar
Output dari fungsi sigmoid
bipolar memiliki range antara 1
sampai -1 (Gambar 9). Secara matematis, fungsi sigmoid bipolar dirumuskan
sebagai berikut.
Fungsi ini hampir sama dengan
fungsi hyperbolic tangent. Keduanya
memiliki range antara -1 sampai 1. Secara matematis, fungsi hyperbolic tanget dituliskan sebagai
berikut.
Gambar 9
Fungsi Sigmoid Bipolar
No comments:
Post a Comment